Di
depan kesekretariatan tua itu, aku pertama melihat kamu, iya waktu pertama kamu
menjadi MABA (Mahasiswa Baru). Disaat itu aku tertarik denganmu, dengan tingkah
humorismu kamu membuat aku lebih menyatu denganmu. Tak terasa sudah 8 bulan
lamanya aku menyimpan perasaan ini, entah rasa ini akan menjadi Bunga yang
tumbuh merekah, atau menjadi bunga yang layu, biar aku rawat sendiri dulu.
Surga
itu namanya, sesuai dengan namanya ketika aku berada di dekatnya terasa damai
seperti di surga.
“Kak
Jaya” sapanya kepadaku
“Iya,
ada yang perlu aku bantu” jawabku
“Aku
bosan dengan tugas, kapan” kita jalan yuk!” ajaknya kepadaku
“Boleh
juga, nanti sore ke pantai gimana sehabis kuliah? Kamu selesai kuliah jam
berapa?” Tanyaku kepadanya
“Aku
kuliah cuma sampai setengah 4 sore kak” jawabnya
“Surga
tidak keberatankan kalau nanti sore?” Tanyaku lagi
“Oh,
tidak kak, kan surga yang ngajak, masa surga keberatan sih kak” jawabnya
Sepulang
kuliah, aku bergegas kembali ke kost buat ganti baju, makan dan mandi, setelah
itu hubungin surga. Setelah aku jemput dia kami pun bergegas menuju lokasi,
setibanya di lokasi tepat 17.00 WIB, kami berdua asyik ngobrol di bawah senja
yang kian meredup.
“Surga
lihat Senja di sana yang begitu indah” kataku kepadanya
“Iya
kak, emangnya kenapa dengan senja?” dia bertanya kepadaku dengan khas wajah
polosnya yang begitu cantik
“Senja
itu memberikan keindahan, namun sayang cuma sekejap lalu pergi meninggalkan
gelap” jawabku padanya
“Ah,
kak Jaya bisa aja” dia tersenyum manis.
“Surga,
asal kamu tahu aku tuh cinta banget sama kamu, aku tak akan menjadi senja
surga” kataku dalam hati, yang ingin berontak untuk keluar.
Sehabis
senja kemudian kita berdua bergegas pulang.
Surga
izinkan aku mencintaimu dari jauh yang tidak terlihat oleh orang, namun
terlihat oleh-Nya, Surga izinkan aku menjagamu dari jauh yang tak terlihat oleh
orang, namun terlihat oleh-Nya, entah sampai kapan aku biarkan bunga ini dalam
hatiku, dan entah kapan waktu yang tepat untuk meberikan bunga ini kepadamu,
Surga, izinkan aku merawat bunga ini sendirian, tanpa ragu terpetik dan layu,
Surga, izinkan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar