Jumat, 06 Oktober 2017

Mohon Izin Surga


Di depan kesekretariatan tua itu, aku pertama melihat kamu, iya waktu pertama kamu menjadi MABA (Mahasiswa Baru). Disaat itu aku tertarik denganmu, dengan tingkah humorismu kamu membuat aku lebih menyatu denganmu. Tak terasa sudah 8 bulan lamanya aku menyimpan perasaan ini, entah rasa ini akan menjadi Bunga yang tumbuh merekah, atau menjadi bunga yang layu, biar aku rawat sendiri dulu.
Surga itu namanya, sesuai dengan namanya ketika aku berada di dekatnya terasa damai seperti di surga.
“Kak Jaya” sapanya kepadaku
“Iya, ada yang perlu aku bantu” jawabku
“Aku bosan dengan tugas, kapan” kita jalan yuk!” ajaknya kepadaku
“Boleh juga, nanti sore ke pantai gimana sehabis kuliah? Kamu selesai kuliah jam berapa?” Tanyaku kepadanya
“Aku kuliah cuma sampai setengah 4 sore kak” jawabnya
“Surga tidak keberatankan kalau nanti sore?” Tanyaku lagi
“Oh, tidak kak, kan surga yang ngajak, masa surga keberatan sih kak” jawabnya
Sepulang kuliah, aku bergegas kembali ke kost buat ganti baju, makan dan mandi, setelah itu hubungin surga. Setelah aku jemput dia kami pun bergegas menuju lokasi, setibanya di lokasi tepat 17.00 WIB, kami berdua asyik ngobrol di bawah senja yang kian meredup.
“Surga lihat Senja di sana yang begitu indah” kataku kepadanya
“Iya kak, emangnya kenapa dengan senja?” dia bertanya kepadaku dengan khas wajah polosnya yang begitu cantik
“Senja itu memberikan keindahan, namun sayang cuma sekejap lalu pergi meninggalkan gelap” jawabku padanya
“Ah, kak Jaya bisa aja” dia tersenyum manis.
“Surga, asal kamu tahu aku tuh cinta banget sama kamu, aku tak akan menjadi senja surga” kataku dalam hati, yang ingin berontak untuk keluar.
Sehabis senja kemudian kita berdua bergegas pulang.
Surga izinkan aku mencintaimu dari jauh yang tidak terlihat oleh orang, namun terlihat oleh-Nya, Surga izinkan aku menjagamu dari jauh yang tak terlihat oleh orang, namun terlihat oleh-Nya, entah sampai kapan aku biarkan bunga ini dalam hatiku, dan entah kapan waktu yang tepat untuk meberikan bunga ini kepadamu, Surga, izinkan aku merawat bunga ini sendirian, tanpa ragu terpetik dan layu, Surga, izinkan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar